Senin, 27 Februari 2012

Best Friend


My Lil Story


            Suatu hari dipagi yang cerah, J (cowok) dan T(cewek) bermain disebuah taman bersama-sama.
J : ”Apakah kita akan selalu seperti ini hingga besar nanti? Tetap menjadi sahabat untuk      
      selamanya??” Tanya J sambil memberikan permen lollipop kepada T.
T: ”Berjanjilah padaku kalau kita akan tetap menjadi sahabat untuk selamanya.” *tersenyum.
J: ”Janji..!!! aku akan berjanji, kita akan menjadi sahabat hingga akhir hayat nanti.” Sambil melingkarkan  
     kedua jari kelingking mereka dan tersenyum.

                Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun, akhirnya mereka tumbuh dan menginjak dewasa.
                Berdirilah J ditepi pantai, tiba-tiba dari kejauhan terlihat T berlari menghampiri  J dan langsun memeluknya.

T: ”Yeeee….. akhirnya aku masuk diUniversitas di New York, bagaimana denganmu?”
J: ”Benarkah? (sambil tersenyum). Sedangkan aku telah diterima di Universitas di California.” Seketika  
     berubah jadi murung.
T: “kalau begitu kita akan berpisah??”*mengerutkan dahi
J: “Jika ini yang terbaik untuk masa depan kita, kenapa tidak?? Mungkin memang ini jalan yang harus kita tempuh.” (mencoba untuk tersenyum).
T: “Tapi, apakah kita nanti bias bertemu lagi? Berjanjilah kamu tidak akan melupakanku.”
J: “Yahh… aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak akan pernah melupakan persahabatan kita.”
T: “kita akan bertemu lagi dihari dimana kita sudah menggapai impian kita.”

                Mereka memutuskan untuk berpisah karena harus menempuh pendidikan. Meskipun begitu J dan T tidak pernah putus komunikasi. Hingga disuatu malam, saat J menghubungi T via VC.

T: “haii…. J? bagaimana kabarmu hari ini? Bagaimana dengan kuliahmu?”
J: “hahaha…. Menyenangkan, layaknya seorang mahasiswa. Wkwkwk bagaimana denganmu T??
T: “akuuuu……..????”

                Belum sempat T menjawab, diluar sudah ada seseorang yang memanggil-manggilnya sejak tadi, tanpa menutup pembicaraan ataupun berpamitan pada J, T langsung menghambur keluar begitu saja.
Sehingga membuat T beranggapan bahwa T hanya keluar sebentar.
                J terus menunggu, 5 menit, 10 menit, 20 menit hingga setengah jam J didepan layar computer untuk menunggu T, tp ternyata T tak kunjung kembali, akhirnya J menutup teleponnya.

J: “Hahh…. Kemana sih kamu T, sudah lebih dari setengah jam menunggumu, tapi kamu gak balik-balik.” bicara J dalam hati.


                Disisi lain ternyata J sedang bersama seorang pria amerika yang tampak begitu tampan dan ber intelegensi  tinggi. T terlihat begitu menikmati moment bersama orang tersebut, layaknya seorang pasangan, dan mungkin T sudah lupa bahwa ada J yang sudah menunggunya dari tadi.
                Tak lama kemudian T pulang kerumah, dia baru ingat kalau dia meninggalkan J di Video Callnya, dan diapun langsung berlari menuju computer, ternyata sudah mati dan banyak pesan E- Mail diterimanya dan ternyata dari J.
kamu kemana J…? Aku menunggumu sudah lebih dari setengah jam, kamu sekarang terlihat berubah, dulu kamu menginginkan kita terus bersahabat, tapi kini kamu mulai mengabaikan hal itu.” T membaca pesan tersebut dengan tatapan mata yang tajam. Kemudian T mencoba untuk menghubungi J, tapi J tidak mengangkatnya.

                Malam telah berlalu, kini matahari terbit begitu cerah. Dikamar, J terlihat sudah begitu rapi. J sedang mencari  buku dialmari, tiba-tiba jatuh sebuah kotak yang mungkin J tau betul kotak apa itu, kemudian J memungutnya, ternyata kotak itu berisi kaset rekaman bertuliskan “Lil J with MyBestfriend” dan foto-foto J dan T saat masih kecil. J pun memutar kaset rekaman tersebut, video itu erisi rekaman masa kecil J dan T. terlihat senyum mengembangg di wajah J saat melihat video tersebut.
                Setelah melihat video tersebut, J merenung dan berkata dalam hati, “kenapa rasa ini menjadi seperti ini? Kenapa berubah? Akankah aku jatuh cinta pada sahabatku sendiri?” #menggelengkan kepala, mencoba untuk menghilangkan pemikiran itu.  Tapi J tetap tidak bias menghilangkan hal tersebut, dan akhirnya J pun merasa bahwa dia benar-benar jatuh cinta kepada sahabatnya T.
                Bergegas J mengemasi barang-barang dan pakaiannya, dia terlihat begitu terburu-buru, dia menuju bandara,, ternyata dia ingin pergi ke New York untuk menyusul T. dan mengtakan semua perasaannya.
                Setibanya di New York, J bergegas mencari  taxsi dan langsung munuju rumah T. hari itu sudah begitu larut malam, tapi J tidak mempedulikan hal tersebut dan tetap melanjutkan perjalanan menuju rumah T.
                Akhirnya J sampai didepan pintu gerbang dimana T tinggal, terlihat pintu rumah J masih terbuka, J merasa lega karena dia berfikir T masih belum tidur. J pun langsung menuju rumah J, sesampainya didepan pintu, J sontak kaget, ternyata disana terlihat T sedang bersama pria lain, dia langsung menghambur keluar dan tidak jadi kerumah T, tapi T melihat J diluar, langsung saja T menyusul J.

T: “J tunggu, kenapa kamu berlari, tolong berhenti.”(sambil tetap berusaha mengejar).

J tidak menghiraukan panggilan dari T, dan tetap berlari, hingga sampailah J disebuah pohon yang besar ditengah taman, diapun duduk dibawahnya sambil berkata pada dirinya.
“kenapa? Kenapa aku harus memiliki rasa ini padanya, ini tidak seharusnya terjadi, seharusnya aku senang  jika T telah memiliki pria yang dia inginkan, kenapa? K..E..N..A..P..A???(samil berteriak.)”
                Dari belakang pohon, muncul  T yang ternyata sudah berdiri disitu dari tadi, diapun langsung duduk disebelah J dan langsung berkata.
T: “benarkah? Benarkah hal itu benar? apakah kamu hanya bercanda? Tolong jawab aku J.”#Sambil menatap J.
J: “T…???(terlihat J begitu kaget) aku… aku… aku  tidak seharusnya memiliki perasaan ini, jangan   
   khawatir, aku akan melupakan perasaan ini, aku akan mencoba untuk terus menjadi sahabatmy saja,
   sebatas sahabat.” Jawab J gugup.
T: “KENAPA? Apa susahnya ngomong? Zmz gak pernah telpon gak pernah. Kenapa kamu harus mencoba menghilangkan perasaanmu padaku?, kenapa kamu baru berkata sekarang?” ujar T menuntut.
J: “aku tau perasaan ini salah, aku tau kamu tidak mencintaiku, dan aku tau kamumemiliki pria yang kamu inginkan diluar sana.”
T: “apakah kamu akan tetap mencoba menghilangkan perasaan tersebut, walau kamu tau aku juga menginkanmu sebagai pasangan hidupku, kalau aku juga mencintaimu?” tegas T.
J: “Kau hanya bercanda, kau hanya mengatakannya untuk menghiburku semata. Terus bagaimana dengan pria yang ada dirumahmu?” Tanya J
T: “Aku serius J, aku juga mencintaimu, aku sudah menunggu sekian lama, menunggumu menyatakan hal ini padaku, karena kamu adalah satu-satunya pria yang bias membuatku nyaman. Soal cowok dirumahku tu? Hahaha… dia bukan pacarku, dia adalah dosenku, dia dating untuk membicarakan soal mapel besok.” Jawab T sambil tertawa.
                Langsung saja, muka J terlihat begitu lega dan senang.
J: “Benarkah? Benarkah itu?(sambil memeluk T.)”
T: “Yaa… semua itu benar, kita tidak lagi menjadi sepasang sahabat, tapi kini kita menjadi sepasang merpati yang siap untuk terbang bersama melewati rintangan yang menghadang.”

                J dan T akhirnya mereka menjadi sepesang kekasih, J dan T  memutuskan untuk kembali kecina, ketempat dimana mereka diesarkan dan tempat mereka tinggal.



THE END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar