![]() |
My Lil Story |
Suatu hari dipagi yang cerah, J
(cowok) dan T(cewek) bermain disebuah taman bersama-sama.
J : ”Apakah kita akan selalu seperti ini hingga besar
nanti? Tetap menjadi sahabat untuk
selamanya??”
Tanya J sambil memberikan permen lollipop kepada T.
T: ”Berjanjilah padaku kalau kita akan tetap menjadi
sahabat untuk selamanya.” *tersenyum.
J: ”Janji..!!! aku akan berjanji, kita akan menjadi
sahabat hingga akhir hayat nanti.” Sambil melingkarkan
kedua jari
kelingking mereka dan tersenyum.
Hari
demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun, akhirnya
mereka tumbuh dan menginjak dewasa.
Berdirilah
J ditepi pantai, tiba-tiba dari kejauhan terlihat T berlari menghampiri J dan langsun memeluknya.
T: ”Yeeee….. akhirnya aku masuk diUniversitas di New
York, bagaimana denganmu?”
J: ”Benarkah? (sambil tersenyum). Sedangkan aku telah
diterima di Universitas di California.” Seketika
berubah jadi
murung.
T: “kalau begitu kita akan berpisah??”*mengerutkan dahi
J: “Jika ini yang terbaik untuk masa depan kita, kenapa
tidak?? Mungkin memang ini jalan yang harus kita tempuh.” (mencoba untuk
tersenyum).
T: “Tapi, apakah kita nanti bias bertemu lagi?
Berjanjilah kamu tidak akan melupakanku.”
J: “Yahh… aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak akan
pernah melupakan persahabatan kita.”
T: “kita akan bertemu lagi dihari dimana kita sudah
menggapai impian kita.”
Mereka
memutuskan untuk berpisah karena harus menempuh pendidikan. Meskipun begitu J
dan T tidak pernah putus komunikasi. Hingga disuatu malam, saat J menghubungi T
via VC.
T: “haii…. J? bagaimana kabarmu hari ini? Bagaimana
dengan kuliahmu?”
J: “hahaha…. Menyenangkan, layaknya seorang mahasiswa.
Wkwkwk bagaimana denganmu T??
T: “akuuuu……..????”
Belum
sempat T menjawab, diluar sudah ada seseorang yang memanggil-manggilnya sejak
tadi, tanpa menutup pembicaraan ataupun berpamitan pada J, T langsung
menghambur keluar begitu saja.
Sehingga membuat T beranggapan bahwa T hanya keluar
sebentar.
J
terus menunggu, 5 menit, 10 menit, 20 menit hingga setengah jam J didepan layar
computer untuk menunggu T, tp ternyata T tak kunjung kembali, akhirnya J
menutup teleponnya.
J: “Hahh…. Kemana sih kamu T, sudah lebih dari setengah
jam menunggumu, tapi kamu gak balik-balik.” bicara J dalam hati.
Disisi
lain ternyata J sedang bersama seorang pria amerika yang tampak begitu tampan
dan ber intelegensi tinggi. T terlihat
begitu menikmati moment bersama orang tersebut, layaknya seorang pasangan, dan
mungkin T sudah lupa bahwa ada J yang sudah menunggunya dari tadi.
Tak
lama kemudian T pulang kerumah, dia baru ingat kalau dia meninggalkan J di
Video Callnya, dan diapun langsung berlari menuju computer, ternyata sudah mati
dan banyak pesan E- Mail diterimanya dan ternyata dari J.
“kamu kemana J…?
Aku menunggumu sudah lebih dari setengah jam, kamu sekarang terlihat berubah,
dulu kamu menginginkan kita terus bersahabat, tapi kini kamu mulai mengabaikan
hal itu.” T membaca pesan tersebut dengan tatapan mata yang tajam. Kemudian
T mencoba untuk menghubungi J, tapi J tidak mengangkatnya.
Malam
telah berlalu, kini matahari terbit begitu cerah. Dikamar, J terlihat sudah
begitu rapi. J sedang mencari buku
dialmari, tiba-tiba jatuh sebuah kotak yang mungkin J tau betul kotak apa itu,
kemudian J memungutnya, ternyata kotak itu berisi kaset rekaman bertuliskan
“Lil J with MyBestfriend” dan foto-foto J dan T saat masih kecil. J pun memutar
kaset rekaman tersebut, video itu erisi rekaman masa kecil J dan T. terlihat
senyum mengembangg di wajah J saat melihat video tersebut.
Setelah
melihat video tersebut, J merenung dan berkata dalam hati, “kenapa rasa ini menjadi seperti ini? Kenapa
berubah? Akankah aku jatuh cinta pada sahabatku sendiri?” #menggelengkan
kepala, mencoba untuk menghilangkan pemikiran itu. Tapi J tetap tidak bias menghilangkan hal
tersebut, dan akhirnya J pun merasa bahwa dia benar-benar jatuh cinta kepada
sahabatnya T.
Bergegas
J mengemasi barang-barang dan pakaiannya, dia terlihat begitu terburu-buru, dia
menuju bandara,, ternyata dia ingin pergi ke New York untuk menyusul T. dan
mengtakan semua perasaannya.
Setibanya
di New York, J bergegas mencari taxsi
dan langsung munuju rumah T. hari itu sudah begitu larut malam, tapi J tidak
mempedulikan hal tersebut dan tetap melanjutkan perjalanan menuju rumah T.
Akhirnya
J sampai didepan pintu gerbang dimana T tinggal, terlihat pintu rumah J masih
terbuka, J merasa lega karena dia berfikir T masih belum tidur. J pun langsung
menuju rumah J, sesampainya didepan pintu, J sontak kaget, ternyata disana
terlihat T sedang bersama pria lain, dia langsung menghambur keluar dan tidak
jadi kerumah T, tapi T melihat J diluar, langsung saja T menyusul J.
T: “J tunggu, kenapa kamu berlari, tolong
berhenti.”(sambil tetap berusaha mengejar).
J tidak menghiraukan panggilan
dari T, dan tetap berlari, hingga sampailah J disebuah pohon yang besar
ditengah taman, diapun duduk dibawahnya sambil berkata pada dirinya.
“kenapa? Kenapa aku harus memiliki rasa ini padanya, ini
tidak seharusnya terjadi, seharusnya aku senang
jika T telah memiliki pria yang dia inginkan, kenapa?
K..E..N..A..P..A???(samil berteriak.)”
Dari
belakang pohon, muncul T yang ternyata
sudah berdiri disitu dari tadi, diapun langsung duduk disebelah J dan langsung
berkata.
T: “benarkah? Benarkah hal itu benar? apakah kamu hanya
bercanda? Tolong jawab aku J.”#Sambil menatap J.
J: “T…???(terlihat
J begitu kaget) aku… aku… aku tidak
seharusnya memiliki perasaan ini, jangan
khawatir, aku
akan melupakan perasaan ini, aku akan mencoba untuk terus menjadi sahabatmy
saja,
sebatas
sahabat.” Jawab J gugup.
T: “KENAPA? Apa susahnya ngomong? Zmz gak pernah telpon
gak pernah. Kenapa kamu harus mencoba menghilangkan perasaanmu padaku?, kenapa
kamu baru berkata sekarang?” ujar T menuntut.
J: “aku tau perasaan ini salah, aku tau kamu tidak
mencintaiku, dan aku tau kamumemiliki pria yang kamu inginkan diluar sana.”
T: “apakah kamu akan tetap mencoba menghilangkan perasaan
tersebut, walau kamu tau aku juga menginkanmu sebagai pasangan hidupku, kalau
aku juga mencintaimu?” tegas T.
J: “Kau hanya bercanda, kau hanya mengatakannya untuk
menghiburku semata. Terus bagaimana dengan pria yang ada dirumahmu?” Tanya J
T: “Aku serius J, aku juga mencintaimu, aku sudah
menunggu sekian lama, menunggumu menyatakan hal ini padaku, karena kamu adalah
satu-satunya pria yang bias membuatku nyaman. Soal cowok dirumahku tu? Hahaha…
dia bukan pacarku, dia adalah dosenku, dia dating untuk membicarakan soal mapel
besok.” Jawab T sambil tertawa.
Langsung
saja, muka J terlihat begitu lega dan senang.
J: “Benarkah? Benarkah itu?(sambil memeluk T.)”
T: “Yaa… semua itu benar, kita tidak lagi menjadi
sepasang sahabat, tapi kini kita menjadi sepasang merpati yang siap untuk
terbang bersama melewati rintangan yang menghadang.”
J
dan T akhirnya mereka menjadi sepesang kekasih, J dan T memutuskan untuk kembali kecina, ketempat
dimana mereka diesarkan dan tempat mereka tinggal.
THE END